Saturday, September 01, 2007
laut
sajak tidak siap
laut itu di depan mata dengan segala senyuman
menenangkan mata yang memandang
bayu angin melepas jauh burung-burung
selepas dipegang beberapa ketika
deras ombak membuih di kaki pantai
dan air laut itu kain membuka dirinya kepada
seorang yang sunyi
melimpah ke pasir coklat
memanjat ke pantai darat
menenggelamkan batu-batu rawan di tiap sudut khayal
meminta bahasanya diikuti dan difahami
'jangan terus pergi'
terus-terusan melimpah ke pohon
kemudian menarik diri dari terus menguasai suasana
mengajak diri menghayati keindahan maya
stidak ramai dapat merasainya mengalaminya
diheret ke dalam dasar rahimnya
mencari lorong tenang
semangat laut itu begitu besar
sehingga dalam dasarnya terkumpul segala nyawa
hidupan dan adat yang dipelajari
hanya dibenarkan kesempatan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment